Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan

Mendikbud: Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan


Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan, img
Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan. Selamat bertemu dengan Kutipan Berita, sebuah blog sederhana yang menyajikan informasi terkini. Pada kesempatan ini Kutipan Berita akan berbagi informasi terkini terkait "Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan". Nilai kejujuran seharusnya menjadi hal utama yang harus diajarkan dan dimiliki oleh siswa. Namun bagaimana jadinya apabila kejujuran sudah dianggap tidak penting lagi, hal inilah yang terjadi pada generasi muda di Indonesia. Berdasarkan hasil penilaian Indeks Integritas Ujian Nasional masih banyak ditemukan kecurangan. Bahkan Mendikbud menyatakan bahwa Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan, dikutip dari Kompas Anies Baswedan mengungkapkan laporan Ujian Nasional akan mengungkap kecurangan selain juga meneruskan semangat untuk memperbaiki mutu pendidikan terus menerus.


Mendikbud: Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan bahwa nilai kejujuran dalam pelaksanaan ujian nasional Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat memprihatinkan. Pihaknya masih menemukan kecurangan di sejumlah daerah.

Pemetaan hasil UN dan Indeks Integritas Ujian Nasional yang dilakukan Kemendikbud menunjukkan adanya perolehan nilai UN yang tinggi namun angka integritasnya rendah.

"Kita ingin membuat ini sebagai awal, bukan sebagai akhir, jadi fakta bahwa nilai kejujuran masih memprihatinkan. Ini karena sudah lama ada sikap diam dan mendiamkan. Maka jadilah ini baseline untuk perbaikan ke depan karena ini sejalan dengan semangat revolusi mental dalam pendidikan," kata Anies di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Senin (18/5/2015).

Kemendikbud mengukur indeks integritas peksanaan UN, salah satunya, melalui analisis pola respon jawaban. Melalui analisis itu, Kemendikbud melihat pola jawaban siswa apakah random atau seragam.

Di samping itu, integritas dalam pelaksanaan UN ini diukur melalui dua komponen, yakni kerja sama antarsiswa dalam menjawab soal ujian, serta ada tidaknya pembocoran soal yang sistematis.

"Ketika kita ukur integritas, ini bukan integritas sekolah ya, tapi integritas pelaksaan UN-nya. Ada dua komponen, yakni kerja sama antarsiswa, satu per satu, yang satu lagi yang sistematis, terorganisir, itu dihitung dua-duanya," tutur Anies.

Dari hasil analisis ini, ada sejumlah daerah yang memperoleh indeks integritas tinggi serta capaian nilai UN yang tinggi pula. Sejumlah daerah tersebut di antaranya DKI Jakarta, Kalimantan Timur, serta Yogyakarta.

Ada pula daerah yang indeks integritasnya tinggi namun capaian rata-rata UN-nya masih rendah seperti Nusa Tenggara Timur. "Meskipun belum tinggi nilai UN-nya, namun membereskan NTT lebih mudah. Tinggal didorong belajarnya, gurunya juga belajar, Insya Allah lebih baik," ucap Anies.

Hal yang sulit adalah memperbaiki daerah dengan indeks integritas UN rendah. Anies mengatakan bahwa perbaikan atas rendahnya nilai integritas tersebut perlu dilakukan secara menyeluruh hingga ke tingkat mental.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga menyampaikan bahwa angka integritas pelaksanaan UN bisa meningkat jika siswa berhenti mencontek. Integritas, lanjut dia, merupakan suatu hal yang penting dimiliki siswa di tengah praktik tindak pidana korupsi yang masih terjadi di dalam negeri.

"Ini penting sekali di bangsa yang sedang dirundung korupsi, salah satu hulunya pendidikan kita harus bebas dari praktik kecurangan dan pembiaran kecurangan. UN hanya satu dari delapan standar nasional pendidikan. Kita ingin kepala daerah tidak hanya lihat satu faktor tapi delapan-delapannya," kata Anies.

Di samping itu, Anies menegaskan bahwa Kemendikbud tidak akan mendiamkan praktik contek-mencontek yang selama ini tidak pernah diungkap negara. Ia pun berharap data mengenai indeks integritas UN tingkat kabupaten/Kota yang dirilis Kemendikbud dapat dimanfaatkan berbagai pihak untuk perbaikan.

"Mulai sekarang, laporan Ujian Nasional akan mengungkap kekcurangan selain meneruskan semangat untuk memperbaiki mutu pendidikan terus menerus," ujar dia.

Demikian informasi terkini terkait  Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan, semoga bermanfaat.

Keyword :  Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan

No comments for "Nilai Kejujuran di Tingkat SLTA Memprihatinkan"