Berapa Kali Indonesia Berganti Kurikulum?
-->
-->
Tahukah anda, berapa
kali kurikulum pendidikan kita mengalami pergantian atau perubahan
selama Indonesia merdeka? Ternyata selama hampir 68 tahun negeri kita
merdeka telah mengalami 11 kali perubahan kurikulum.
Rinciannya adalah pada
zaman Orde Lama (Orla) pernah terjadi 3 kali perubahan kurikulum,
yaitu (kurikulum) Rencana Pelajaran tahun 1947, (Kurikulum) Rencana
Pendidikan Sekolah dasar tahun 1964 dan Kurikulum Sekolah Dasar tahun
1968.
Pada zaman Orde Baru
(Orba) terjadi 5 kali pergantian kurikulum, yaitu Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) tahun 1973, Kurikulum Sekolah Dasar
tahun 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, dan Revisi Kurikulum 1994
pada tahun 1997.
Usai zaman Orba
berakhir atau dimulainya masa reformasi terjadi 3 kali perubahan
kurikulum, yaitu Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun
2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) tahun 2006 dan terakhir
Kurikulum 2013 yang akan berlaku mulai tahun depan.
Berdasarkan lamanya
waktu berlaku kurikulum dapat dicatat di sini, bahwa (Kurikulum) Rencana
Pelajaran tahun 1947 merupakan kurikulum terlama yang tidak mengalami
pergantian selama masa pasca kemerdekaan atau era Orla, yakni selama 17
tahun.
Pada zaman Orde baru
tercatat Kurikulum 1984 yang berusia terlama pada zamannya, yaitu selama
10 tahun. Sementara Kurikulum KTSP merupakan kurikulum terlama
sepanjang masa reformasi, yaitu 7 tahun.
Sebaliknya,
(Kurikulum) Rencana Sekolah Dasar merupakan kurikulum terpendek usianya
sepanjang masa Orla, yaitu hanya 4 tahun saja. Pada era Orba, Kurikulum
PSPP tercatat sebagai kurikulum terpendek masa berlakunya, yaitu cuma 3
tahun.
Terakhir, Rintisan KBK
merupakan kurikulum tersingkat umurnya sepanjang era reformasi dan
selama usia republik ini, yakni cuma 2 tahun saja.
Berapa Lama?
Kini, pemerintah
berencana mengganti Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013. Setidaknya ada
empat alasan yang melatarbelakangi pergantian kurikulum ini, yakni (1)
terkait tantangan masa depan (kompetisi global, hasil Timses, masalah
lingkungan hidup, dll); (2) kompetensi masa depan (kemampuan
berkomunikasi, kritis, moralitas, problem, solving, dll); (3) fenomena
negatif yang terjadi di negeri ini (tawuran, plagiarisme, korupsi, dll);
dan persepsi masyarakat yang menganggap kurikulum saat ini (beban
terlalu berat, cenderung kognitif, kurang bermuatan karakter, dll).
Hmm.. alasannya cukup
banyak juga ya? Sekadar bertanya saja, kira-kira Kurikulum 2013 akan
bertahan berapa lama ya? Ayo coba perkirakan mulai dari sekarang. Lalu,
pertanyaan berikutnya, apakah pergantian kurikulum dapat menjamin
peningkatan mutu pendidikan? Harapannya sih begitu.
Akan tetapi, fakta
berbicara bahwa ternyata pergantian kurkulum tidak menjamin secara
otomatis terjadinya peningkatan mutu pendidikan. Contohnya saja, apa
yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Meski negara ini telah
berkali-kali melakukan perubahan kurikulum, namun diakuinya pendidikan
sekolah di negeri Barack Obama ini dinilai pernah selalu kalah
dibandingkan dengan beberapa negara tertentu, antara lain seperti
jepang.
Lalu, bagaimana dengan
negeri kita? Semoga saja, perubahan kurikulum diikuti oleh peningkatan
mutu pendidikan. Agar isu pergantian kurikulum tidak identik dengan
pergantian menteri. Dengan catatan, bahwa pada
akhirnya, kunci keberhasilan pergantian kurikulum terletak pada guru
sebagai pelaksana pengajaran sehari-hari. *** [Srie]
No comments for "Berapa Kali Indonesia Berganti Kurikulum?"
Post a Comment