Kurikulum 2013
-->
Demikianlah uraian mengenai Kurikulum 2013 yang masih menjadi topik terhangat dan kontroversi banyak pihak. Akankah Kurikulum 2013 Menyelamatkan Pendidikan Indonesia?. Kita tunggu saja implementasinya ke depan. Semoga Bermanfaat.
-->
Salam Pendidikan !. Selamat berjumpa dengan Kutipan berita, sebuah
blog sederhana yang menyajikan informasi terkini. Pada kesempatan yang baik ini
akan berbagi informasi seputar "Kurikulum 2013". Pergantian kurikulum
yang dicanangkan oleh pemerintah dinilai tergesa-gesa oleh sebagian pihak.
Kurangnya kesiapan menjadi salah satu penyebab ditolaknya kurikulum 2013, pertanyaannya Akankah Kurikulum 2013 Menyelamatkan Pendidikan Indonesia ?, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa mutu
pendidikan kita rendah dan memprihatinkan. Selanjutnya simak kutipan berita
berikut ini.
Akankah Kurikulum 2013 Menyelamatkan Pendidikan Indonesia?
Pendidikan
Indonesia benar-benar mengahadapi ujian yang sangat sporadis. Setelah beberapa
tahun memunculkan RSBI atau SBI dengan segala warna perdebatannya, kemudian
dibubarkan oleh Mahkamah Konstutusi pada medio January 2013.
Dalam
perjalanannya, kebijakan RSBI dan SBI sering menjadi perbincangan publik karena
keganjilan-keganjilan selama masa implementasinya. Mulai dari dikotomi
pendidikan, kastanisasi pendidikan, proyek bagi-bagi duit, “inveriorisasi”
bahasa Indonesia, absennya perbedaan kualitas dengan sekolah reguler yang lain.
Belum
lepas sepenuhnya dari “virus” RSBI dan SBI, kini kita dibuat bingung oleh
begitu cepatnya pemberlakuan Kurikulum 2013. Kenekatan pemberlakuan itu akan
menjadi perbincangan yang hangat ke depan, karena sejak perancangannya saat ini
sudah muncul beberapa “keganjilan” yang mengantarkan pemberlakuannya.
Kurikulum 2013
Beberapa saat yang lalu
Kemendikbud meyodorkan ke masyarakat untuk memberikan masukan melalui “Uji Publik
Kurikulum 2013″. Antusiasme masyarakat dalam memberi masukan sangat tinggi.
Ribuan masukan dan kritikan telah masuk ke meja penggagas kurikulum baru
tersebut dan masyarakat terus menunggu tanggapan dari pemerintah.
Komentar, masukan dan
kritikannya bermacam-macam, dari yang menyayangkan keterburu-buruan pemerintah
memberlakukan kurikulum baru, menanyakan statusnya kedepan karena mata
pelajaran yang selama ini diampunya kini ditiadakan, mengkritisi pengurangan
atau penggabungan mata pelajaran, atau bahkan jumlah distribusi jam pelajaran.
Juga tidak sedikit yang mendukungnya.
Kemendikbud, ketika itu,
berjanji akan menghargai segala bentuk masukan dan kritikan yang disampaikan
oleh masyarakat. Namun, betulkah pemerintah menghargai setiap masukan?
Jawabannya tentu hanya Tuhan dan pemerintah yang tahu, karena hingga saat ini
yang terkabarkan justru semangat yang tinggi terhadap “pemaksaan” pemberlakuan
pada bulan Juli mendatang.
Namun demikian, entah apa
yang dipikirkan pemerintah saat ini. Pemerintah rupanya memiliki pertimbangan
sendiri tentang policy yang diambil terkait dengan
pemberlakuan Kurikulum 2013 ini. Seakan tidak memerhatikan kritikan yang
disampaikan oleh masyarakat, pemerintah terus melenggang melaju ke depan.
Agenda pemerintah terhadap
proyek Kurikulum 2013 ini terus berjalan. Tengok saja beberapa agenda penting
yang telah ditentukan oleh Kemedikbud. Agenda tersebut merupakan rangkaian
panjang agar Kurikulum 2013 ini dapat diberlakukan pada tahun ajaran tahun 2013
ini.
Dari mengenalkan ke
masyarakat melalui program Uji Publiknya, sosialisasi, penyiapan SDM penulisan
buku dan penggandaannya. Pelatihan guru, misalnya, yang rencananya akan
dilaksanakan selama 6 bulan, pemerintah merubah menjadi hanya 52 pertemuan
untuk tiap jenjang pendidikan. Pembatalan itu disampaikan oleh Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim (15/1/2013). Dari perubahan
tersebut jelas sekali bahwa pemerintah seakan-akan terburu-buru dan berlari
zig-zag dalam mempersiapkannya.
Kurikulum 2013
Dalam hal pelatihan,
misalnya, untuk tingkat SD Kemendikbud memiliki 531 instruktur yang
akan melatih 6810 guru inti, dan guru inti akan melatih 151.695 guru kelas.
Sementara itu untuk SMP, 1.350 orang instruktur nasional yang akan melatih guru
inti sebanyak 19.880 orang. Kemudian guru inti itu akan melatih 365.020 guru
mata pelajaran. Sementara untuk SMA dan SMK masing-masing disediakan 324 orang
instruktur nasional untuk melatih 2.982 guru inti. Selanjutnya, guru mapel SMA
berjumlah 34.605 orang guru dan SMK jumlahnya 29.625 orang guru.
Kemudian dari sisi kesiapan
materi, pemerintah juga terkesan super kilat mempersiapkan silabus, bahan ajar,
buku petunjuknya. Bagaimana tidak, hanya beberapa minggu Uji Publik Kurikulum
2013 dilaunching, Wakil Menteri Pendidikan menyatakan bahwa silabus telah
selesai atau sudah siap. Sehingga terkesan silabusnya sudah jadi beberpa waktu
yang lalu dan Uji Publik seakan hanya media sosialisasi walau tersedia beberapa
varian yang dapat dikritisi. Bahkan saat ini sedang mempersiapkan lelang tender
pengerjaan buku yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2013.
Agenda yang tidak kalah
penting adalah penggandaan dan distribusi buku yang akan dilaksanakan pada
bulan April dan diperkirakan memakan waktu 80 hari. Padahal seperti kita
ketahui bersama, bulan Juli 2013 buku harus siap dipakai. Data dari
Kemendikbud jumlah buku siswa yang akan dicetak sebanyak 57.285.371 eksemplar
dengan rincian untuk SD berjumlah 20.930.308 buku, untuk SMP berjumlah 3.332.480
buku, untuk SMA berjumlah 2.141.811 buku dan untuk SMK 1.706.082 buku.
Kurikulum 2013
Pada Kurikulum 2103
pemerintah akan menyediakan buku untuk guru secara terpisah yang berjumlah
hingga 5.161.978 eksemplar. Dengan rincian, untuk guru SD sebanyak 1.668.358.
SMP sebanyak 3.429.390 buku, untuk guru SMA sebanyak 34.605 buku dan untuk SMK
sebanyak 29.625 buku.
Kemudian pertanyaan yang
muncul, apakah target yang telah ditentukan tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik?. Akankah para penulis buku itu mampu menyelesaikan menyelesaikan buku
yang baik dalam waktu satu bulan? Apabila mampu, lalu adakah jaminan kualitas
dari pemerintah pada buku yang hanya dikerjakan selama sebulan? Kemudian kapan
akan dilakukan penilaian kelayakan buku yang telah ditulis? Apakah masukan dan
kritikan dalam Uji Publik kemarin akan dipertimbangkan/ diakomodir, karena saat
ini silabusnya sudah beres? Sebenarnya siapa yang diuntungkan dengan
pemberlakuan yang terburu-buru itu?
Itulah mungkin beberapa
pertanyaan yang menggelayut terhadap “terburu-burunya” pemerintah memberlakukan
Kurikulum 2013. Kita berdoa, semoga apapun jadinya Kurikulum ini lebih baik
dari kurikulum sebelumnya dan mampu mengakomodir keindonesiaan itu sendiri. Pun
pemerintah akan mampu terus mengontrol implementasinya dan
penyimpangan-penyimpangan yang potensial, agar rakyat tidak kembali dirugikan
oleh kebijakan pemerintah, apalagi “kebijakan yang terburu-buru”.
Jangan sampai Kurikulum 2013
tersebut malah menjadi musik yang menghancurkan Pendidikan Indonesia dan
Keindonesiaan Indonesia.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com
Demikianlah uraian mengenai Kurikulum 2013 yang masih menjadi topik terhangat dan kontroversi banyak pihak. Akankah Kurikulum 2013 Menyelamatkan Pendidikan Indonesia?. Kita tunggu saja implementasinya ke depan. Semoga Bermanfaat.
Keyword : Kurikulum 2013
No comments for "Kurikulum 2013"
Post a Comment