Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif
-->
-->
Salam Pendidikan !. Selamat bertemu dengan kutipan berita, sebuah blog sederhana yang menyajikan informasi terkini. Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif, itulah topik yang akan kita ketengahkan kali ini. Master Teacher adalah metode pelatihan guru guna mempersiapkan para guru dalam menghadapi kurikulum baru 2013 yang rencananya akan dimulai pada bulan Juli mendatang. Namun Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif. Mengapa demikian? Simak kutipan berikut ini.
Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif
JAKARTA — Pelatihan guru dengan metode master teacher
untuk mempersiapkan guru dalam menerapkan kurikulum baru pada Juli
mendatang kembali menuai kritik. Hal tersebut dinilai tidak akan efektif
dan rentan gagal sehingga berimbas pada penerapan kurikulum baru.
Rektor
Universitas Negeri Surabaya Muchlas Samani mengatakan bahwa pelatihan
guru secara massal dengan hanya datang ke sebuah seminar saja tidak akan
cukup. Bahkan, dikhawatirkan ilmu dari seminar tersebut tidak terserap
dengan baik sehingga saat disampaikan pada guru lain justru tidak sesuai
dengan harapan.
"Guru kita itu jarang yang diberi cerita atau
pidato terus paham. Misal ada 100 guru yang ikut, paling hanya 16 atau
20 yang paham. Padahal, mereka harus meneruskan ke guru lain lagi, sulit
pasti," kata Muchlas saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi X
DPR, Jakarta, Senin (28/1/2013).
"Jadi daripada dipanggil rame-rame
ke LPMP, profesornya pidato tapi terus lupa semua. Lebih baik langsung
ke lapangan," kata Muchlas. Ia mengusulkan agar guru-guru tersebut
bergilir diundang ke sekolah yang bagus dengan durasi selama dua hari.
Kemudian guru diminta melakukan observasi dan berdialog langsung dengan
guru sekolah tersebut.
Selanjutnya, para guru yang tengah dilatih
ini diminta membuat rencana pengajaran sesuai dengan pengalaman yang
diperoleh selama dua hari tersebut. "Untuk melihat dan mengevaluasi
rencana pengajarannya, guru-guru ini akan didampingi. Saya rasa ini
lebih efektif karena guru merasakan dan mengalami langsung," kata
Muchlas.
Ia juga menegaskan bahwa pelatihan guru tidak bisa
dilakukan secara instan hanya dalam hitungan bulan. Menurut dia,
pelatihan guru yang baik semestinya dijalankan selama dua tahun.
"Pelatihan guru itu minimal dua tahun. Kemudian bukan pelatihan rame-rame begitu. Lebih ke observasi langsung. Orang lebih cepat paham kalau praktik dan merasakan sendiri," ungkapnya.
Hal
senada diungkapkan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab.
Ia menilai pelatihan guru yang direncanakan masing-masing selama 52 jam
pertemuan, baik untuk guru inti, kepala sekolah, guru, maupun pengawas,
itu tidak akan bisa menuai hasil yang optimal.
"Sebanyak 52 jam pertemuan itu nggak bisa, apalagi untuk mengubah mindset
dan perilaku guru," ujar Rochmat. "Kecuali jika itu tidak dilakukan
dalam jumlah massal karena dapat dikendalikan. Tapi jika dalam jumlah
massal hingga ratusan ribu, takutnya malah tidak optimal," ujar Rochmat.
Sumber : http://edukasi.kompas.com
Semoga kutipan berita terkait Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif di atas dapat bermanfaat.
Keyword : Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif
No comments for "Program "Master Teacher" Dinilai Tak Efektif"
Post a Comment