Kendala UN Online

UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok

UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok, img
UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok. Selamat bertemu dengan Kutipan Berita, sebuah blog sederhana yang menyajikan informasi terkini. Pada kesempatan ini Kutipan Berita akan berbagi informasi terkait pelaksanaan UN Online yaitu "UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok". Sebagaimana kita ketahui program pemerintah dengan adanya UN online atau yang dikenal dengan computer based test (CBT) yang mulai dilaksanakan pada tahun ini di sebagian sekolah. Pemerintah menyatakan bahwa tidak ada pemaksaan terhadap pihak sekolah terkait pelaksanaan UN online. Namun demikian terjadi  penolakan di sejumlah sekolah seperti di NTT dengan alasan kurangnya fasilitas yang tidak memungkinkan diadakannya UN secara online. Diantaranya adanya fasilitas komputer dan internet di sejumlah daerah pedalaman yang belum teraliri aliran listrik sehingga para siswa pun belum mengenal komputer atau internet. Berikut informasi lebih jelasnya UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok.



UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok


Salah satu terobosan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 adalah computer based test (CBT) atau biasa disebut UN online. Tetapi, penerapan UN online ini akan menyulitkan siswa yang sekolahnya berada jauh dari jangkauan listrik serta akses internet.

Kepala SMPN Haulasi, Kecamatan Moimaffo Barat, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Egidius Tnesi, mengatakan, kebanyakan siswanya tinggal di desa yang belum terjangkau aliran listrik. Selain itu, gedung sekolah pun belum terjangkau aliran listrik sehingga mereka sangat kesulitan bila harus menerapkan UN secara online.

"Siswa buka komputer saja bingung mau mulai dari mana, apalagi mau akses internet. Selain itu, guru di bidang TIK pun tidak ada, sehingga kami minta bantuan guru lain untuk membawakan materi tentang internet," keluh Egidius saat ditemui di Kefamenanu, Sabtu (7/3/2015).

Ia mengakui, bukan saja siswa, para guru yang mengikuti ujian secara online juga terkadang kesulitan membuka perangkat laptop dan mengakses internet. Kondisi ini, imbuh Egidius, tentu jauh berbeda dengan para guru maupun siswa yang ada di kota.

"Kami harap UN secara online ini dikaji ulang lagi. Kalau mau diterapkan juga boleh, tetapi hanya bagi siswa yang berada di kota maupun mudah mengakses internet dan ada aliran listrik. Bila mau disamakan, jelas kami yang dari desa ketinggalan," tuturnya.

Sumber : http://news.okezone.com

Demikian informasi terkini terkait UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok, semoga bermanfaat. 

Keywords : UN Online Sulitkan Pelajar di Pelosok

No comments for "Kendala UN Online"