Mencermati UN CBT

Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer

Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer, Mencermati UN CBT, img
Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer. Selamat bertemu dengan Kutipan Berita, sebuah blog sederhana yang menyajikan informasi terkini. Pada kesempatan ini Kutipan Berita kembali hadir dengan informasi seputar pelaksanaan UN berbasis komputer dengan judul "Mencermati UN CBT". Seperti kita ketahui bersama bahwa mulai tahun ini ada yang baru dalam pelaksanaan Ujian Nasional yaitu UN yang berbasis komputer atau yang dikenal dengan computer based test (CBT). UN online berbasis komputer ini akan diikuti kurang lebih 500 sekolah yang menyatakan diri siap tanpa adanya pemaksaan dari pemerintah, meski terjadi penundaan dari pihak pemerintah bahkan ada yang menuding pemerintah belum siap menyelenggarakan UN CBT ini. Apa sebenarnya UN berbasis komputer itu ? berikut penjelasan Arief Mujayatno yang dikutip dari Antara untuk sama-sama Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer.





Soal Ujian Nasional (UN CBT) berbasis komputer


Pemerintah berencana mulai melaksanakan Ujian Nasional 2015 online secara bertahap yaitu menggunakan sistem computer based test (CBT) atau UN berbasis komputer sesuai dengan kemampuan sekolah.

Adapun kejelasna sekolah mana sekolah mana saja yang akan menggelar UN Online (CBT) 2015 ini masih belum ditentukan walaupun beberapa jenjang SMA/SMK sudah menyatakan kesiapannya.

Rencana UN CBT 2015 
Ujian nasional berbasis komputer dirancang menjadi tiga cara :
UN CBT offline dengan menggunakan terminal yang dilayani oleh server lokal tanpa sinkronisasi dengan server pusat.
Semionline dengan kapisitas terminal dilayani oleh server lokal yang disinkronisasi dengan server pusat.
Online sepenuhnya terminal komputer terhubung ke server pusat secara real time sehingga tidak bergantung pada bandwidth.


Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan pelaksanaan UN berbasis komputer mulai 2015 rencananya akan diujicobakan di sekitar 500 sekolah di Indonesia, terutama jenjang SMA sederajat.

Menurut Mendikbud, dibuatnya kebijakan baru ini karena pemerintah ingin segala hal saat ini dapat dikerjakan melalui bantuan komputer agar mudah tersimpan datanya.

"Karena jika menggunakan kertas, soal-soalnya itu hilang begitu selesai dipakai, tidak bisa dipergunakan lagi dan jika kita menggunakan komputer, data itu masih ada dan tidak harus dikerjakan pada jam yang sama, pada hari yang sama," ujarnya.

Selain itu, manfaat dari UN berbasis komputer adalah menghindari kebocoran soal UN.

Uji coba UN berbasis komputer akan dilaksanakan pada siswa setingkat SMA di sedikitnya 458 sekolah perintis dan tergantung pada kesiapan sekolah itu.

Meski demikian, uji coba tidak bergantung pada jumlah sekolah yang akan melaksanakannya dan tahun depan pun masih belum bisa dipastikan pelaksanaanya bisa di seluruh sekolah atau belum. Namun, yang terpenting untuk uji coba, terutama kesiapan infrastruktur sekolah.

"Uji coba kecil sebenarnya, tetapi kita ingin prinsipnya diuji coba dahulu, dilihat hasilnya, diperbaiki, baru nanti bertahap dilaksanakan. Jangan segalanya langsung semuanya, repot nanti. Sesudah hasil itu, kita akan evaluasi," kata Mendikbud Anies Baswedan.

Di sisi lain, pemerintah juga segera menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan UN berbasis komputer dalam bentuk peraturan pemerintah (PP).

Namun, untuk substansi UN berbasis komputer tersebut terus disosialisasikan ke sekolah-sekolah sebagai proses belajar siswa sehingga diharapkan UN yang bukan sebagai penentu kelulusan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN berbasis komputer, Anies Baswedan menyatakan tidak mampu menampik akan adanya kecurangan. Akan tetapi, pihaknya hanya berharap agar segala kecurangan tersebut bisa hilang dan tentunya minimal berkurang.

Secara tegas pihak Kemdikbud sendiri akan melakukan pembahasan mengenai adanya kecurangan tersebut setelah pelaksanaan UN berbasis komputer ini berakhir sepenuhnya.

"Kecurangan itu banyak sekali. Yuk, kita jangan curang lagi, curang itu bagian dari masa lalu. Sekarang ini aturan apa pun berpotensi dicuranginya besar," jelas Anies.

Sementara itu, di DKI Jakarta, ada 64 sekolah tingkat menengah pertama, atas, dan kejuruan yang dipilih untuk menyelenggarakan UN berbasis komputer pada tahun 2015.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman mengatakan bahwa pemilihan tersebut dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga melakukan supervisi dan verifikasi kesiapan sekolah yang bersangkutan.

Verifikasi tersebut untuk mempersiapkan segala sesuatu, terutama perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan jaringan di sekolah, yang akan dijadikan tempat berlangsungnya ujian dengan sistem CBT itu.


Lebih Efisien 

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan bahwa penyelenggaraan UN berbasis komputer akan mendorong terciptanya efisiensi pelaksanaan UN.

"Dari segi waktu, pelaksanaan UN akan bisa lebih efektif, efisien, dan fleksibel. Ujian tidak harus terjadwal secara nasional, tidak lagi mengerikan seperti sebelumnya. Karena ini logistik mengirim jutaan soal itu kan luar biasa sekali itu, seperti pemilu, tetapi setiap tahun mengirimkan dari Sabang sampai Merauke. Semua harus dijaga, dirahasiakan, dan harus dikawal. Setengah mati itu kerjanya," kata Nizam.

Dengan menggunakan sistem CBT, lanjut dia, hanya memerlukan sinkronisasi data, kemudian data diujikan dan soal ujian tetap tersimpan di komputer.

Pelaksanaan UN dengan CBT akan mendorong efektivitas anggaran karena tidak perlu melakukan pengadaan percetakan soal ujian seperti pada UN tertulis atau paper based test.

"Semoga akan efisien, paling tidak nantinya tidak perlu lagi ada cetak-mencetak karena anggaran cetak-mencetak itu sekitar ratusan miliar rupiah untuk satu kali pengadaan UN. Kendala logistiknya besar. Selain itu, juga harus menyiapkan serempak dan itu tidak sederhana. Kalau kita kerjakan dengan komputer akan lebih leluasa, misalnya ada satu daerah atau wilayah dikerjakan hari ini, kemudian wilayah lainnya pada hari berikutnya atau sehari dua kali kan tidak ada masalah," katanya.

Pelaksanaan UN dengan CBT juga akan mendorong transformasi lebih modern dalam penilaian. "Ini kan satu perubahan besar dari dunia kertas dan pensil masuk ke dunia yang lebih ramah lingkungan dan teknologi," ujarnya.

Jika ada 7,3 juta siswa mengikuti UN, kertas soal yang dibutuhkan akan sangat banyak. Dengan UN berbasis komputer, diharapkan akan lebih efektif dan efisien.

Nizam mengatakan bahwa sebanyak 700 sekolah baik sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP) siap untuk melaksanakan UN berbasis komputer dan saat ini sebagian telah diverifikasi.

Untuk UN berbasis kertas, sambung Nizam, Kemdikbud sudah memasukkan bahan-bahan UN ke percetakan dan terus memantau pelaksanaannya.

Secara umum, Kemdikbud menegaskan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional 2015 akan berlangsung transparan, termasuk pengadaan soal dan lembar jawaban akan diumumkan secara terbuka.

Kemdikbud akan mengumumkan siapa pemenang tender dan perkembangan proses tersebut. Setiap hari Kemdikbud juga akan memantau pelaksanaannya di lapangan.

Menyangkut persiapan UN 2015, Kemdikbud menyatakan sudah mencapai 90 persen, termasuk pelaksanaan UN berbasis computer (CBT).

Sementara itu, pelaksanaan UN untuk tingkat SMA/SMK akan berlangsung pada tanggal 13--15 April 2015. Pengiriman bahan UN SMA/SMK dilaksanakan pada tanggal 29 Maret--11 April 2015, kemudian pengumuman hasil UN SMA akan ditetapkan pada tanggal 18 Mei.

Adapun pelaksanaan UN SMP pada tanggal 4--6 Mei 2015 dan pengumuman hasil UN SMP ditetapkan pada tanggal 10 Juni.

Sumber :  http://www.antaranews.com

Demikian informasi terkini terkait Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer, semoga bermanfaat.

Keywords :  Mencermati wacana Ujian Nasional berbasis komputer, Mencermati UN CBT

No comments for "Mencermati UN CBT"