Kekayaan Paling Berharga
-->
-->
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat bertemu dengan Kutipan Berita, sebuah blog sederhana yang menyajikan informasi terkini dan pengetahuan. Pada kesempatan kali ini akan berbagi mengenai "Kekayaan Paling Berharga". Kekayaan selalu diidentikkan dengan uang yang banyak, rumah mewah, mobil dan sebagainya. Benarkah demikian ?. Apa sebenarnya Kekayaan Paling Berharga tersebut ?. Simak kutipan berikut ini.
Kekayaan Paling Berharga
Oleh: Prof Dr Imam Suprayogo
Setiap
orang jika ditanya kekayaan yang paling mahal harganya dan yang paling
disukai, maka hampir pasti mereka akan menjawab: uang, mobil, rumah,
berlian dan seterusnya. Jawaban itu tidak salah. Memang itu semua sudah
umum dipandang sebagai kekayaan.
Seseorang disebut kaya dan
orang lainnya disebut miskin, perbedaan itu semata-mata karena
kepemilikan harta. Orang disebut kaya jika ia memiliki rumah besar, uang
banyak, mobil mewah, tabungan banyak di bank dan seterusnya.
Sebaliknya
orang disebut miskin jika ia tidak memiliki rumah, tidak punya
tabungan, tidak punya mobil dan juga tidak memiliki penghasilan dan
tidak memiliki apa-apa. Itulah ciri orang miskin.
Sekalipun
menurut pandangan sebagian besar orang, anggapan ini benar, tapi
pertanyaannya kemudian adalah, apakah tidak ada ukuran selain itu. Kita
sering dengar ada juga pandangan yang mengatakan, biar miskin harta
asalkan tidak miskin jiwa.
Dengan kalimat ini, artinya ada orang
yang sekalipun tidak memiliki harta, tapi merasa memiliki jiwa yang
luas dan kukuh, lebih disukai. Sebaliknya, ada orang yang kaya harta
benda, tapi sesungguhnya ia miskin.
Jika harus memilih, memang
yang terbaik adalah menjadi kaya harta sekaligus kaya jiwa. Tapi, jika
alternatif ini tidak boleh dipilih, ternyata ada orang yang lebih
memilih kaya jiwa daripada kaya harta. Kemudian, siapa sesungguhnya
orang yang disebut memiliki kekayaan jiwa itu?
Saya pernah
mendapat cerita, ada seorang pegawai Kementrian Agama, ketika memasuki
pensiun, segera baju korpri dan baju saparinya dicuci dan diseterika.
Tatkala,
pegawai yang tergolong rendah, hanya menduduki jabatan di tingkat
kabupaten diundang untuk acara pelepasan pensiun, baju-baju tersebut
dengan ikhlas diserahkan ke kantor dengan maksud agar jika diperlukan,
dipakai pegawai lainnya.
Tokh, kata dia, setelah pensiun dia
tidak akan menggunakan baju seragam itu lagi. Inilah menurut padangan
saya contoh orang yang tergolong kaya jiwa.
Sebaliknya dari
cerita di atas, sebagai contoh orang berjiwa kerdil yang juga disebut
miskin jiwa, dapat dicontohkan lewat kasus berikut.
Seorang
pejabat, sekian banyak keluarganya dimasukkan ke lembaga yang ia pimpin,
sekalipun tidak memenuhi syarat. Ia berpikir, daripada diisi orang
lain, apa salahnya diisi keluarganya sendiri? Bahkan, saudara dekatnya
diberi fasilitas untuk pengadaan semua kebutuhan kantor. Itu dilakukan
dengan alasan efisiensi dan agar cepat.
Kasus seperti ini,
sederhana dan aneh, tapi gampang sekali ditemui di mana-mana. Inilah
gambaran orang yang hanya sebatas mementingkan dirinya sendiri dan abai
pada orang lain.
Satu sisi dia menjadi kaya, dihormati keluarganya dan diperjuangkannya, tapi sesungguhnya dia hanya memiliki aku kecil, sebatas keluarganya, belum meraih aku besar, ialah masyarakatnya.
Orang
yang kaya jiwa adalah orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri,
berani menghadapi tantangan hidup, ikhlas, sabar dan mampu membagikan
kasih sayangnya kepada semua.
Ia tidak takut miskin dan tidak
takut pula kehilangan harta maupun jabatannya, yang ditakutkan adalah
jika keberadaannya tidak memberi manfaat bagi orang lain.
Lalu,
siapa sesungguhnya orang yang miskin jiwa itu. Tidak lain adalah orang
yang tidak menyandang sifat yang dimiliki orang yang berjiwa besar itu.
Sehingga,
sekalipun hartanya melimpah, tapi jika dia bakhil, pelit terhadap orang
lain, maka harta yang dikumpulkan dengan susah payah, akhirnya juga
tidak memberi manfaat pada siapa saja, termasuk kepada dirinya sendiri.
Sumber : http://www.republika.co.id
Sudahkah kita memiliki Kekayaan Paling Berharga tersebut ?. Ataukah jiwa kita masih jauh dari kata ikhlas dan lebih banyak sombongnya ?. Hanya diri kitalah yang bisa menjawabnya, yang pasti Kekayaan Paling Berharga sebagaimana di atas seharusnya melekat pada setiap jiwa orang mukmin. Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. Wallahu A'lam.
Keyword : Kekayaan Paling Berharga
No comments for "Kekayaan Paling Berharga"
Post a Comment